Jumat, 26 Juni 2009

Inilah Cintaku...



Kapas-kapas hati telah coba kita pintal melalui benang-benang keimanan, hingga kita menyimpul erat dalam islam. Tak layak kita terbenam dalam lautan kenikmatan, tanpa pelita penerang hingga kita tak menyadari keindahan, keunikan, keajaiban dan pesona hidup. Sahabat, hari-hari kita mungkin penuh dengan beragam warna dan kreasi jingga hingga kita tak menyadari dimanakah cinta ini berlabuh.
Cintamu pada suamimu, cintamu pada anakmu, cintamu pada orang tuamu dan cintamu pada wanita/pria. Apakah cinta hakiki seperti itu yang kau usungkan di balik hatimu? Alangkah salahnya apabila hakikat cinta berlabuh pada pulau yang tak berpenghuni. Karena cinta seperti inilah yang disebut sebagai cinta semu.
"Siapa yang lebih mencintai dunia rusaklah akhiratnya, siapa yang lebih mencintai akhirat makca tidak berartilah dunianya, maka perbanyaklah kecintaanmu kepada hal-hal yang lebih mengekalkan daripada yang fana (rusak)." (HR. Hakim).
Jikalau kamu mencintai saudaramu karena sifat duniamu, alangkah nista akhir dan akhiratmu. Tapi, jika kamu mencintai sekelilingmu karena AlIoh , alangkah nikmatnya akhirat sebagai tempat kembalimu. Alangkah indah, bila kita mencintai segalanya karena AIloh , bila kita memberi karena Alloh , dan segalanya hanya untuk Alloh .
“Siapa yang mencintai karena Alloh, membenci karena Alloh, memberi karena Alloh dan mencegah karena Alloh maka, sungguh telah sempurnalah imannya.”(HR. Abu Daud).
Sungguh itulah cinta hakikimu, cinta yang akan mengekalkanmu dalam kesempurnaan iman dan cinta yang telah dipilih untuk pertemuan setetes air yang terputus dengan sumber yang tak pernah kering. Cintamu pada Robbmu bagaikan sesuatu yang mencukupi, memuaskan dan melimpah.
Dan cinta Robbmu lah, kamu dapat mencintai setiap orang di sekelilingmu. Karena perlu kita sadari apabila Alloh berkehendak untuk mengambil nyawa kita maka hilanglah segala kenikmatan cinta yang semu itu.
Cinta hakiki itu bagaikan mutiara keabadian, sebuah ekspresi cinta yang tak ternilai harganya dan tak mudah mendapatkannya. Jika kamu ingin mendapatkannya, Alloh pun akan menguji keimananmu dan itulah kosekwensi cinta hakikimu. Cintailah Alloh. . . Cintailah Robbmu!
“Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memberi cobaan agar ia mendengar dan berendah diri (di hadapan-Nya)." (HR. Baihaqi).

2 komentar:

Sebuah Kemenangan Abadi 3 Juli 2009 pukul 23.36  

Untuk Fatan yang Nampang Sebagai Pemantau Cilik memang imuuuuttttttt........

Sebuah Kemenangan Abadi 3 Juli 2009 pukul 23.36  

makasiiiiiih

About This Blog

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP